
Public Relation
TUGAS
KOMUNIKASI ORGANISASI
“Pentingnya Komunikasi Organisasi Dalam Perusahaan”
Dosen Pengampu:
Dra Sofiah M.Si.
![]() |
Oleh:
Rizky Riana
D0211089
PROGRAM
STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
2013
PENTINGNYA
KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN
A. LATAR
BELAKANG
Manusia
sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan komunikasi. Hal ini tidak lepas juga
dari sebuah organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu
menjalankan komunikasi antar anggotanya dengan baik.
Organisasi
merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu
hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi artinya memerlukan orang lain
dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Di antara
kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi timbal
balik, untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk
mencapai tujuan suatu organisasi.
Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku
berhubungan dalam lingkungan pengendalian manajemen.
Perilaku berpengaruh dalam desain sistem pengendalian manajemen untuk membantu
mengendalikan, memotivasi manajemen dalam mengambil keputusan dan
memonitor perilaku yang dapat mengendalikan aktivitas-aktivitas yang terjadi
dalam sebuah organisasi.
(http://andreprat.blogspot.com)
Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas perlu
adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi
tersebut. Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan
kenyamanan dalam bekerja.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian Komunikasi Organisasi?
2. Bagaiaman
arti penting komunikasi dalam sebuah organisasi?
3. Apa
saja konsep komunikasi dalam sebuah organisasi?
4. Contoh
analisis kasus Komunikasi Organanisasi/
C. PEMBAHASAN
Pengertian Komunikasi
Organisasi
Istilah
“komunikasi” ini berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata “communis” yang berarti “sama” (common). Jika kita akan mengkomunikasikan suatu idea
atau gagasan, maka kita harus menetapkan terlebih dahulu suatu dasar titik-temu yang sama untuk mencapai
suatu pemahaman atau pengertian. Komunikasi juga sebagai suatu tindakan
mendorong pihak lain untuk menginterpretasikan suatu idea dalam suatu cara yang
diinginkan oleh pembicara atau penulis. Hal serupa juga diungkap Laswell bahwa Komunikasi
adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada
siapa dengan efek apa. Istilah organisasi berasal dari bahasa yunani, yaitu
"Organon" atau dalam bahasa Latin "Organum" yang berarti
alat,bagian, anggota, atau badan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) ,organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian
bagian orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama. (http://artikelampuh.blogspot.com)
Sedangkan Komunikasi organisasi adalah pengiriman
dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
dari suatu organisasi (Wiryanto dalam Iqbal, 2005). Komunikasi formal adalah
komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. Orientasi nya bukan pada organisasi tapi lebih kepada
anggotanya secara individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat
diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik
dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan
organisasi, dalam rangka pembinaan kera sama yang serasi untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasi (effendi dalam Iqbal). Price mendefinisikan komunikasi
organisasi sebagai derajat atau tingkat informasi tentang pekerjaan yang
dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi.
Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in
Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari
mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang
kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business:
A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen
mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur
formal dari tugas-tugas dan wewenang. (http://syntechnepal.blogspot.com)
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi
terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat
dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk
komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang
dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa
yang menjadi penghambat, dan sebagainya
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas
tentang struktur
dan fungsi organisasi, hubungan
antarmanusia, komunikasi
dan proses
pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi
organisasi diberi batasan sebagai
arus pesan dalam
suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Enjhu dalam jurnalnya (2009) menjelaskan:
Communication has
crucial impacts within or among workgroups in that organization communication
can be a channel to flow information, resources, and even policies. Given the
importance of organization communication and its managerial impacts, further
research is needed to explore this topic as it relates to the public
administration field. To this end, this study assesses the impacts of
organizational communication on the perception of red tape by comparing
internal communication with external, especially client-oriented, communication
in both public and nonprofit organizations.
Komunikasi sangat berperan peting demi
berlangsungnya sebuah organisasi yang baik. Organisasi merupakan wadah bagi
individu untuk berinterkasi, sehingga dalam hal ini terjalinnya komunikasi yang
baik sangat diperlukan. Terutama komunikasi antara atasan dan karyawan dalam
sebuah organisasi atau perusahaan.
Arti Penting Komunikasi
Dalam Organisasi
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting
agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu
organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang
bertujuan untuk menyatukan dan mensinkronkan seluruh aspek untuk kepentingan
bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain,
tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan
mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota
organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas
kerja atau mungkin pembagian tugas kerja.
Sebuah bentuk organisasi pasti mengedepankan sebuah
komunikasi agar tercipta hasil yang selaras. Biasanya proses komunikasi dalam
suatu organisasi meliputi atasan dan bawahan dengan penyampaian yang terarah
dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-mata semua berorientasi berdasarkan
organisasi. Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak
manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari
instruksi-instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi
kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu
organisasi.
Apabila semua bawahan dan atasan dapat berinteraksi
dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman yang beresiko mungkin akan berkurang,
karena tiap manusia mempunyai cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara
verbal. Jay M. Jackson (2009):
An
organization may be considered a system of overlapping and interdependent
groups. These groups can be departments located on the same floor of a
building, or they can be divisions scattered over the face of the earth.
Dengan kata lain dapat disimpulkan
bahwa pentingnya komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi
mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
2. Komunikasi
menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
3. Komunikasi
membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi
untuk melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap
organisasi.
4. Komunikasi
menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega,
dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
5. Komunikasi
menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
6. Komunikasi
meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik,
stress, demotifasi dan loyalitas.
Komunikasi
juga sangat berperan aktif untuk mengatasi setiap konflik yang terjadi di
sebuah perusahaan atau organisasi. Hal ini seperti yang diungkapkan Pekka Aula &
Kalle Siira (2010).
Organizational
communication occurs in communicative arenas (Stacey 1991), that is, all
organizational surroundings in which we create and share meanings and make
sense of our experiences. This includes surroundings inside and outside an
organization. Arenas are places in which organizational members and
stakeholders encounter each other and create representations and
interpretations (Aula 1999, 2000). We suggest that two distinctive types of
communication arenas can be identified, which are also the places where
conflicts are managed.
Konsep Komunikasi
Organisasi
Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi
dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam
hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang selalu berubah-ubah. Dalam definisi komunikasi dalam organisasi
terdapat 7 konsep yaitu: (http://mudzakiriqbal.blogspot.com)
a. Proses
Dalam
suatu organisasi kita menciptakan dan saling tukar menukar pesan antar anggota,
hal ini berjalan terus-menerus dan tidak ada hentinya maka hal ini disebut
sebagai proses.
b. Pesan
Pesan
adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang
dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Pengklasifikasian pesan menurut bahasa
dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan pesan nonverbal. Klasifikasi pesan
menurut penerima dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pesan internal dan eksternal.
Klasifikasi pesan yang terakhir adalah berdasarkan tujuan dari pengiriman dan
penerima pesan. Redding (Goldhaber,1986) ada 3 alasan umum bagi arus
pesan dalam organisasi yaitu berkenaan dengan tugas dalam organisasi,
pemeliharaan organisasi, dan kemanusiaan.
c. Jaringan
Pertukaran
pesan dari orang satu ke orang yang lain terjadi melewati suatu set jalan kecil
yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku dalam organisasi
menentukan siapa yang menduduki posisi tertentu atau pun pekerjaan tertentu
baik dinyatakan formal maupun informal.
d. Keadaan
saling tergantung
Hal
ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi sistem terbuka. Jika suatu bagian
dalam organisasi mengalami gangguan maka berpengaruh kepada bagian yang lain.
Begitu juga dengan jaringan komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.
e. Hubungan
Organisasi
yang merupakan sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsi
bagian-bagian itu terletak ditangan manusia. Karena itu hubungan manusia dalam
organisasi memfokuskan kepada tingkah laku. Hubungan manusia dalam organisasi
mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang, hubungan dalam
kelompok-kelompok kecil,maupun besar dalam organisasi.
Thayer
membedakan hubungan ini menjadi hubungan bersifat individual, kelompok dan
hubungan organisasi. Sedangkan pace dan boren menggunakan istilah hubungan
interpesonal dalam komunikasi yang terjadi hubungan tatp muka.
f. Lingkungan
Lingkungan
secara fisik dan faktor sosial perlu diperhitungkan dalam pembuatan keputusan
mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2
yaitu internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari organisasi dan
kultur nya dan antara organisasi itu dengan lingkungan eksternal nya. Kultur
organisasi yaitu pola kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi yang
menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah laku individu dan kelompok
dalam organisasi. Karena lingkungan berubah-ubah maka organisasi memerlukan
informasi baru. Informasi baru ini harus dapat mengatasi perubahan dalam
lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam
unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal.
g. Ketidakpastian
Ketidakpastian
adalah perbedaan informasi yang ada dengan informasi yang diharapkan. Untuk
mengurangi ketidakpastian organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara
anggota, melakukan penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi
tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang tinggi. Salah satu urusan utama
dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyaknya
informasi yang diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang
berlebihan.
Contoh Studi Kasus 2
THE
IMPACT OF ORGANIZATIONAL COMMUNICATION ON PUBLIC AND NONPROFIT MANAGERS’
PERCEPTION OF RED TAPE
Eunju Rho
The University of
Georgia
ABSTRACT
Communication has crucial impacts
within or among workgroups in that organization communication can be a channel
to flow information, resources, and even policies. Given the importance of
organization communication and its managerial impacts, further research is
needed to explore this topic as it relates to the public administration field.
To this end, this study assesses the impacts of organizational communication on
the perception of red tape by comparing internal communication with external,
especially client-oriented, communication in both public and nonprofit
organizations. This study is based on the questionnaire data from the National
Administration Studies Project (NASP)-III, closed in January 2006, gathered
from a survey of public and nonprofit managers in the states of Illinois and
Georgia. Results show that frequent communication with clients plays an
important role in reducing perceived red tape, and sector-based differences
between public and nonprofit sectors influence the impact of communication type
on red tape perception. The analysis controls for the organizational
characteristics, job characteristics, and personal characteristics.
This study
presents several surprising but provocative findings as well. The first
involves a sector-based difference. In the nonprofit sample, neither communication
type has the explanatory power to explain red tape perception, but in the
public sample, client-oriented communication behaviors of managers are
negatively associated with their red tape perception. In addition, job
characteristics are more likely to explain the red tape in the public sector
sample than in the nonprofit sample. The future works can address what kinds of
alternative factors are determining the red tape perception among nonprofit
managers. It will be both interesting and possibly helpful to find out why job
characteristics could not explain anything about red tape perception of
nonprofit managers while some of job characteristics are related to public
managers’ red tape perception.
Dalam penelitian
yang dilakukan Eunjhu, ingin meneliti dampak akibat adanya penerapan komunikasi
organisasi pada publik serta keuntungan pada manager Red Tape. Penelitian
dilakukan karena melihat bahwa komunikasi dalam setua organisasi sangat
penting, terutama dalam memberikan persepsi pada khalayak. Pola komunikasi yang
terpakan dalam organisasi ini untuk menciptakan persepsi bagi public dengan
adanya penerapan komunikasi organisasi yaitu:
|

Dalam hasil
penelitiannya Eunjhu menemukan bahwa memang benar komunikasi dalam sebuah
organisasi sangat diperlukan untuk menciptakan persepsi public yang baik.
Sebagai bentuk organisasi, perusahan tentu sangat membutuhkan komunikasi antar
atasan dan karyawan. Terutama untuk mengkomunikasikan hal pekerjaan demi
mencapi tujuan bersama.
Contoh
Studi Kasus 2
Pengaruh
Komunikasi dalam Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja
(Studi Kasus pada Karyawan bagian Produksi Pabrik Kertas CV Setia Kawan
Tulungagung).
(http://annyaasss.blogspot.com)
Komunikasi dalam
Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja. Dewasa ini telah banyak organisasi yang
berdiri dan berkembang sukses baik
dalam skala kecil maupun besar. Organisasi sendiri merupakan suatu alat dimana orang-orang
mempersatukan kecakapan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan bersama. Sering
dijumpai bahwa karyawan kurang terpuaskan hatinya dalam
melaksanakan tugasnya karena informasi mengenai prosedur kerjayang disampaikan
pimpinan kurang dapat dipahami. Sehingga karyawan cenderung merasa
khawatir, segan, dan takut dalam melaksanakan tugasnya.
Dengan adanya
perasaan-perasaan tersebut dalam melaksanakan tugas mengakibatkan kinerja
karyawan menjadi menurun. Salah satu jalan untuk mengatasi semua ini
adalah dengan saluran komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih
mendalam tentang komunikasi dalam organisasi yang ada di Pabrik Kertas CV Setia
Kawan Tulungagung guna meningkatkan kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.
Penelitian ini
menggunakan analisis data berupa analisis jalur (path analysis), yang merupakan
suatu bentuk terapan dari analisis regresi berganda (multiple regression
analysis. Tujuan dari analisis jalur ini adalah menentukan pengaruh langsung dan
tidak langsung diantara sejumlah variabel. Lokasi penelitian ini berada
pada Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung dan dilaksanakan sejak bulan Mei
2006. Subjek dan informan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
produksi (sebagai responden) dan karyawan bagian HRM. Penelitian ini
mempunyai variabel bebas yaitu komunikasi dalam organisasi (X),
variabel interfening yaitu kepuasan kerja (Y), dan variabel terikatyaitu
kinerja (Z).
Dalam penelitian
ini data yang diperoleh menggunakan beberapa cara, antara lain: angket
atau kuesioner, wawancara atau interview, dokumentasi, dan observasi. Instrumen
penelitian ini menggunakan item-item dari penelitian terdahulu yang telah
teruji, sehingga uji coba kuesioner untuk menguji instrument tidak dilakukan.
Sedangkan untuk uji validitas dan reliabilitas tetap dilakukan untuk menguji validitas
dan relibilitas data yang diperoleh. Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan bagian produksi Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung yang
berjumlah 245 orang. Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 71 orang dan tehnik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Penelitian ini
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang penting untuk diketahui terutama
untuk digunakan sebagai pertimbangan penelitian yang selanjutnya.
Keterbatasan-keterbatasan itu antara lain: meskipun ukuran perusahaan jika dilihat
dari luar cukup besar tetapi karena tempatnya yang terpencil menjadikan
masyarakat luas belum mengenalnya, karyawan bagian produksi yang digunakan
sebagai sampel memiliki pendidikan yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi
dalam penjelasan dan pengisian kuesioner.
Berdasarkan
hasil penelitian disarankan antara atasan dengan bawahan pada Pabrik Kertas CV
Setia Kawan Tulungagung lebih sering meningkatkan koordinasi (mengadakan
sharing) sehingga setiap kegiatan berjalan dengan baik karena dapat mengerti
perasaan dari karyawan mulai dari masalah pekerjaan ,rekan sekerja, sampai masalah
kesesuian upah, secara periodik para atasan (direktur, manager, kapala bagian)
lebih sering terjun langsung ke lapangan sehingga dapat
meningkatkan kepuasan dan kinerja, pimpinan memperhatikan keluhan-keluhan dari
para karyawan. Selain itu peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya
diutamakan mengambil obyek penelitian pada organisasi yang besar dan sudah
dikenal oleh masyarakat luas, selanjutnya yang digunakan untuk sampel disarankan
karyawan-karyawan yang memiliki pendidikan setingkat.
D. KESIMPULAN
Dalam sebuah
organisasi sangat dibutuhkan dan diperlukan komunikasi yang efektif dan baik
demi tercapainya suatu tujuan bersama, tidak terlepas dari karwayan maupun
atasan. Pimpinan di dalam organisasi harus dapat memfasilitasi tumbuhnya
suasana keterbukaan dalam komunikasi dengan karyawan, dapat berempati, memiliki
sikap yang dapat memberikan dukungan kepada karyawan, dapat bersikap positif
baik terhadap diri sendiri maupun karyawan serta mampu menciptakan suasana
setara, dalam arti ada pengakuan bahwa kedua belah pihak dalam hal ini pimpinan
dan karyawan sama–sama bernilai dan berharga.
Komunikasi
karyawan yang efektif akan menghasilkan kepuasan dan produktivitas karyawan,
perbaikan pencapaian hasil karya dan tujuan perusahaan. Tidak hanya itu,
hubungan antar karyawan yang dibangun berdasarkan iklim dan kepercayaan atau
suasana perusahaan yang positif turut memberi andil dalam menciptakan iklim
komunikasi efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
Referensi
Jurnal Internasioanl:
Aula,
P. (2010). Organizational Communication and Conflict Management Systems: A
Social Complexity Approach. Nordicom Review 31.1 , 125-141, diakses
melalui situs http://www.nordicom.gu.se/common/publ_pdf/321_aula_siira.pdf,
pada tanggal 11 Desember 2013, pukul 22.05 WIB.
Jackson,
J. M. (Februari 2006). The Organizational And Its Communication Problem. Jounal
of Communication Volume 6 , 158-167, diakses melalui situs http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1460-2466.1959.tb00313.x/abstract,
pada tanggal Rabu, 11 Desember 2013, pukul 21.15 WIB.
Rho,
E. (2009). The Impact of Organizational Communication on Public and Nonprofit
Managers' Perception of Red Tape. Journal National Public Management
Research Conference , 1-29, diakses melalui situs http://www2.ku.edu/~pmranet/conferences/OSU2009/papers/Rho,%20Eunju.%20%20The%20Impact%20of%20Organizational%20Communication%20on%20Public%20and%20Nonprofit%20Managers%27%20Perception%20of%20Red%20Tape.pdf,
pada tanggal 11 Desember 2013, pukul 22.17 WIB.
Referensi
Web Online:
Abdhi. (2013, Agustus Minggu, 11). Pengertian
Organisasi Menurut Para Ahli. Diakses pada Rabu, Desember Rabu, 11, 2013,
from http://artikelampuh.blogspot.com/2013/08/pengertianorganisasi.html#_
Anny.
(2012, Oktober). Komunikasi Dalam Organisasi. diakses Desember Selasa,
11, 2013, from http://annyaasss.blogspot.com/2012/10/komunikasi-dalam-organisasi.html
Bagas.
(2013, Mei Minggu, 19). Peran Komunikasi Dalam Organisasi Perusahaan.
Retrieved Desember Rabu, 11, 2013, from
http://syntechnepal.blogspot.com/2013/05/peran-komunikasi-dalam-organisasi.html
Mudzakir,
I. (2012, Desember). Komunikasi Dalam Organisasi Perusahaan. Diakses
pada bulan Desember Rabu, 11, 2013, from
http://mudzakiriqbal.blogspot.com/2012/12/komunikasi-dalam-organisasi-perusahaan.html
Pratama,
A. (2013, Oktober Jumat, 18). Komunikasi Dalam Organisasi. Diakses pada
tanggal Rabu Desember 11, 2013, meluli situs http://andreprat.blogspot.com/2013/10/makalah-komunikasi-dalam-organisasi.html
Anonim. (Februari,
2010). Teori Komunikasi Organisasi. Diakses pada tanggal Rabu Desember
11, 2013, meluli situs http://chueycapone.wordpress.com/teori-komunikasi-organisasi/
Referensi
Buku:
Rubin And Piele Que Kommas Fisip
UNS. (2000). Communication Research: Strategies and Sourches (5th ed.).
USA: Wadsworth.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
0 komentar:
Posting Komentar