Kamis, 16 Januari 2014

KOMUNIKASI ORGANISASI

Description: Description: Description: logo_uns 






Public Relation


TUGAS
KOMUNIKASI ORGANISASI
“Pentingnya Komunikasi Organisasi Dalam Perusahaan”

Dosen Pengampu:
Dra Sofiah M.Si.
 

Oleh:

Rizky Riana
D0211089



PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013


PENTINGNYA KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN

A.    LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan komunikasi. Hal ini tidak lepas juga dari sebuah organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu menjalankan komunikasi antar anggotanya dengan baik.
Organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi timbal balik, untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubungan dalam lingkungan pengendalian manajemen. Perilaku berpengaruh dalam desain sistem pengendalian manajemen untuk membantu mengendalikan, memotivasi manajemen dalam mengambil keputusan dan memonitor perilaku yang dapat mengendalikan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi.
(http://andreprat.blogspot.com)
Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas perlu adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam bekerja.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian Komunikasi Organisasi?
2.      Bagaiaman arti penting komunikasi dalam sebuah organisasi?
3.      Apa saja konsep komunikasi dalam sebuah organisasi?
4.      Contoh analisis kasus Komunikasi Organanisasi/



C.     PEMBAHASAN
Pengertian Komunikasi Organisasi
Istilah “komunikasi” ini berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata “communis” yang berarti “sama” (common). Jika kita akan mengkomunikasikan suatu idea atau gagasan, maka kita harus menetapkan terlebih dahulu suatu dasar titik-temu yang sama untuk mencapai suatu pemahaman atau pengertian. Komunikasi juga sebagai suatu tindakan mendorong pihak lain untuk menginterpretasikan suatu idea dalam suatu cara yang diinginkan oleh pembicara atau penulis. Hal serupa juga diungkap Laswell bahwa Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Istilah organisasi berasal dari bahasa yunani, yaitu "Organon" atau dalam bahasa Latin "Organum" yang berarti alat,bagian, anggota, atau badan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ,organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian bagian orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama. (http://artikelampuh.blogspot.com)
Sedangkan Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto dalam Iqbal, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Orientasi nya bukan pada organisasi tapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kera sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (effendi dalam Iqbal). Price mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi. 
Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. (http://syntechnepal.blogspot.com)
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal. Enjhu dalam jurnalnya (2009) menjelaskan:
Communication has crucial impacts within or among workgroups in that organization communication can be a channel to flow information, resources, and even policies. Given the importance of organization communication and its managerial impacts, further research is needed to explore this topic as it relates to the public administration field. To this end, this study assesses the impacts of organizational communication on the perception of red tape by comparing internal communication with external, especially client-oriented, communication in both public and nonprofit organizations.

Komunikasi sangat berperan peting demi berlangsungnya sebuah organisasi yang baik. Organisasi merupakan wadah bagi individu untuk berinterkasi, sehingga dalam hal ini terjalinnya komunikasi yang baik sangat diperlukan. Terutama komunikasi antara atasan dan karyawan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Arti Penting Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensinkronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin pembagian tugas kerja.
Sebuah bentuk organisasi pasti mengedepankan sebuah komunikasi agar tercipta hasil yang selaras. Biasanya proses komunikasi dalam suatu organisasi meliputi atasan dan bawahan dengan penyampaian yang terarah dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-mata semua berorientasi berdasarkan organisasi. Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi-instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu organisasi.
Apabila semua bawahan dan atasan dapat berinteraksi dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman yang beresiko mungkin akan berkurang, karena tiap manusia mempunyai cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara verbal. Jay M. Jackson (2009):
An organization may be considered a system of overlapping and interdependent groups. These groups can be departments located on the same floor of a building, or they can be divisions scattered over the face of the earth.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pentingnya komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
1.      Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
2.      Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
3.      Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk  melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
4.      Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
5.      Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
6.      Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas. 
Komunikasi juga sangat berperan aktif untuk mengatasi setiap konflik yang terjadi di sebuah perusahaan atau organisasi. Hal ini seperti yang diungkapkan Pekka Aula & Kalle Siira (2010).
Organizational communication occurs in communicative arenas (Stacey 1991), that is, all organizational surroundings in which we create and share meanings and make sense of our experiences. This includes surroundings inside and outside an organization. Arenas are places in which organizational members and stakeholders encounter each other and create representations and interpretations (Aula 1999, 2000). We suggest that two distinctive types of communication arenas can be identified, which are also the places where conflicts are managed.








Konsep Komunikasi Organisasi
Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah. Dalam definisi komunikasi dalam organisasi terdapat 7 konsep yaitu: (http://mudzakiriqbal.blogspot.com)
a.       Proses 
Dalam suatu organisasi kita menciptakan dan saling tukar menukar pesan antar anggota, hal ini berjalan terus-menerus dan tidak ada hentinya maka hal ini disebut sebagai proses.
b.      Pesan 
Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Pengklasifikasian pesan menurut bahasa dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan pesan nonverbal. Klasifikasi pesan menurut penerima dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pesan internal dan eksternal. Klasifikasi pesan yang terakhir adalah berdasarkan tujuan dari pengiriman dan penerima pesan. Redding (Goldhaber,1986)  ada 3 alasan umum bagi arus pesan dalam organisasi yaitu berkenaan dengan tugas dalam organisasi, pemeliharaan organisasi, dan kemanusiaan.
c.       Jaringan 
Pertukaran pesan dari orang satu ke orang yang lain terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku dalam organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi tertentu atau pun pekerjaan tertentu baik dinyatakan formal maupun informal.
d.      Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi sistem terbuka. Jika suatu bagian dalam organisasi mengalami gangguan maka berpengaruh kepada bagian yang lain. Begitu juga dengan jaringan komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.
e.       Hubungan 
Organisasi yang merupakan sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsi bagian-bagian itu terletak ditangan manusia. Karena itu hubungan manusia dalam organisasi memfokuskan kepada tingkah laku. Hubungan manusia dalam organisasi mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang, hubungan dalam kelompok-kelompok kecil,maupun besar dalam organisasi. 
Thayer membedakan hubungan ini menjadi hubungan bersifat individual, kelompok dan hubungan organisasi. Sedangkan pace dan boren menggunakan istilah hubungan interpesonal dalam komunikasi yang terjadi hubungan tatp muka.
f.       Lingkungan
Lingkungan secara fisik dan faktor sosial perlu diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari organisasi dan kultur nya dan antara organisasi itu dengan lingkungan eksternal nya. Kultur organisasi yaitu pola kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah laku individu dan kelompok dalam organisasi. Karena lingkungan berubah-ubah maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi baru ini harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal.
g.      Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang ada dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi ketidakpastian organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota, melakukan penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang tinggi. Salah satu urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang berlebihan.
Contoh Studi Kasus 2

THE IMPACT OF ORGANIZATIONAL COMMUNICATION ON PUBLIC AND NONPROFIT MANAGERS’ PERCEPTION OF RED TAPE
Eunju Rho
The University of Georgia
ABSTRACT
Communication has crucial impacts within or among workgroups in that organization communication can be a channel to flow information, resources, and even policies. Given the importance of organization communication and its managerial impacts, further research is needed to explore this topic as it relates to the public administration field. To this end, this study assesses the impacts of organizational communication on the perception of red tape by comparing internal communication with external, especially client-oriented, communication in both public and nonprofit organizations. This study is based on the questionnaire data from the National Administration Studies Project (NASP)-III, closed in January 2006, gathered from a survey of public and nonprofit managers in the states of Illinois and Georgia. Results show that frequent communication with clients plays an important role in reducing perceived red tape, and sector-based differences between public and nonprofit sectors influence the impact of communication type on red tape perception. The analysis controls for the organizational characteristics, job characteristics, and personal characteristics.

This study presents several surprising but provocative findings as well. The first involves a sector-based difference. In the nonprofit sample, neither communication type has the explanatory power to explain red tape perception, but in the public sample, client-oriented communication behaviors of managers are negatively associated with their red tape perception. In addition, job characteristics are more likely to explain the red tape in the public sector sample than in the nonprofit sample. The future works can address what kinds of alternative factors are determining the red tape perception among nonprofit managers. It will be both interesting and possibly helpful to find out why job characteristics could not explain anything about red tape perception of nonprofit managers while some of job characteristics are related to public managers’ red tape perception.

Dalam penelitian yang dilakukan Eunjhu, ingin meneliti dampak akibat adanya penerapan komunikasi organisasi pada publik serta keuntungan pada manager Red Tape. Penelitian dilakukan karena melihat bahwa komunikasi dalam setua organisasi sangat penting, terutama dalam memberikan persepsi pada khalayak. Pola komunikasi yang terpakan dalam organisasi ini untuk menciptakan persepsi bagi public dengan adanya penerapan komunikasi organisasi yaitu:
http://www2.ku.edu
 














Dalam hasil penelitiannya Eunjhu menemukan bahwa memang benar komunikasi dalam sebuah organisasi sangat diperlukan untuk menciptakan persepsi public yang baik. Sebagai bentuk organisasi, perusahan tentu sangat membutuhkan komunikasi antar atasan dan karyawan. Terutama untuk mengkomunikasikan hal pekerjaan demi mencapi tujuan bersama.



Contoh Studi Kasus 2

Pengaruh Komunikasi dalam Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja (Studi Kasus pada Karyawan bagian Produksi Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung).
(http://annyaasss.blogspot.com)
Komunikasi dalam Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja. Dewasa ini telah banyak organisasi yang berdiri dan berkembang sukses baik dalam skala kecil maupun besar. Organisasi sendiri merupakan suatu alat dimana orang-orang mempersatukan kecakapan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan bersama. Sering dijumpai bahwa karyawan kurang terpuaskan hatinya dalam melaksanakan tugasnya karena informasi mengenai prosedur kerjayang disampaikan pimpinan kurang dapat dipahami. Sehingga karyawan cenderung merasa khawatir, segan, dan takut dalam melaksanakan tugasnya.
Dengan adanya perasaan-perasaan tersebut dalam melaksanakan tugas mengakibatkan kinerja karyawan menjadi menurun. Salah satu jalan untuk mengatasi semua ini adalah dengan saluran komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang komunikasi dalam organisasi yang ada di Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung guna meningkatkan kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.
Penelitian ini menggunakan analisis data berupa analisis jalur (path analysis), yang merupakan suatu bentuk terapan dari analisis regresi berganda (multiple regression analysis. Tujuan dari analisis jalur ini adalah menentukan pengaruh langsung dan tidak langsung diantara sejumlah variabel. Lokasi penelitian ini berada pada Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung dan dilaksanakan sejak bulan Mei 2006. Subjek dan informan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi (sebagai responden) dan karyawan bagian HRM. Penelitian ini mempunyai variabel bebas yaitu komunikasi dalam organisasi (X), variabel interfening yaitu kepuasan kerja (Y), dan variabel terikatyaitu kinerja (Z).
Dalam penelitian ini data yang diperoleh menggunakan beberapa cara, antara lain: angket atau kuesioner, wawancara atau interview, dokumentasi, dan observasi. Instrumen penelitian ini menggunakan item-item dari penelitian terdahulu yang telah teruji, sehingga uji coba kuesioner untuk menguji instrument tidak dilakukan. Sedangkan untuk uji validitas dan reliabilitas tetap dilakukan untuk menguji validitas dan relibilitas data yang diperoleh. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung yang berjumlah 245 orang. Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 71 orang dan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang penting untuk diketahui terutama untuk digunakan sebagai pertimbangan penelitian yang selanjutnya. Keterbatasan-keterbatasan itu antara lain: meskipun ukuran perusahaan jika dilihat dari luar cukup besar tetapi karena tempatnya yang terpencil menjadikan masyarakat luas belum mengenalnya, karyawan bagian produksi yang digunakan sebagai sampel memiliki pendidikan yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi dalam penjelasan dan pengisian kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan antara atasan dengan bawahan pada Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung lebih sering meningkatkan koordinasi (mengadakan sharing) sehingga setiap kegiatan berjalan dengan baik karena dapat mengerti perasaan dari karyawan mulai dari masalah pekerjaan ,rekan sekerja, sampai masalah kesesuian upah, secara periodik para atasan (direktur, manager, kapala bagian) lebih sering terjun langsung ke lapangan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja, pimpinan memperhatikan keluhan-keluhan dari para karyawan. Selain itu peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya diutamakan mengambil obyek penelitian pada organisasi yang besar dan sudah dikenal oleh masyarakat luas, selanjutnya yang digunakan untuk sampel disarankan karyawan-karyawan yang memiliki pendidikan setingkat.



D.    KESIMPULAN
Dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan dan diperlukan komunikasi yang efektif dan baik demi tercapainya suatu tujuan bersama, tidak terlepas dari karwayan maupun atasan. Pimpinan di dalam organisasi harus dapat memfasilitasi tumbuhnya suasana keterbukaan dalam komunikasi dengan karyawan, dapat berempati, memiliki sikap yang dapat memberikan dukungan kepada karyawan, dapat bersikap positif baik terhadap diri sendiri maupun karyawan serta mampu menciptakan suasana setara, dalam arti ada pengakuan bahwa kedua belah pihak dalam hal ini pimpinan dan karyawan sama–sama bernilai dan berharga.
Komunikasi karyawan yang efektif akan menghasilkan kepuasan dan produktivitas karyawan, perbaikan pencapaian hasil karya dan tujuan perusahaan. Tidak hanya itu, hubungan antar karyawan yang dibangun berdasarkan iklim dan kepercayaan atau suasana perusahaan yang positif turut memberi andil dalam menciptakan iklim komunikasi efektif.



DAFTAR PUSTAKA

Referensi Jurnal Internasioanl:
Aula, P. (2010). Organizational Communication and Conflict Management Systems: A Social Complexity Approach. Nordicom Review 31.1 , 125-141, diakses melalui situs http://www.nordicom.gu.se/common/publ_pdf/321_aula_siira.pdf, pada tanggal 11 Desember 2013, pukul 22.05 WIB.
Jackson, J. M. (Februari 2006). The Organizational And Its Communication Problem. Jounal of Communication Volume 6 , 158-167, diakses melalui situs http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1460-2466.1959.tb00313.x/abstract, pada tanggal Rabu, 11 Desember 2013, pukul 21.15 WIB.
Rho, E. (2009). The Impact of Organizational Communication on Public and Nonprofit Managers' Perception of Red Tape. Journal National Public Management Research Conference , 1-29, diakses melalui situs http://www2.ku.edu/~pmranet/conferences/OSU2009/papers/Rho,%20Eunju.%20%20The%20Impact%20of%20Organizational%20Communication%20on%20Public%20and%20Nonprofit%20Managers%27%20Perception%20of%20Red%20Tape.pdf, pada tanggal 11 Desember 2013, pukul 22.17 WIB.

Referensi Web Online:
Abdhi. (2013, Agustus Minggu, 11). Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli. Diakses pada Rabu, Desember Rabu, 11, 2013, from http://artikelampuh.blogspot.com/2013/08/pengertianorganisasi.html#_
Anny. (2012, Oktober). Komunikasi Dalam Organisasi. diakses Desember Selasa, 11, 2013, from http://annyaasss.blogspot.com/2012/10/komunikasi-dalam-organisasi.html
Bagas. (2013, Mei Minggu, 19). Peran Komunikasi Dalam Organisasi Perusahaan. Retrieved Desember Rabu, 11, 2013, from http://syntechnepal.blogspot.com/2013/05/peran-komunikasi-dalam-organisasi.html
Mudzakir, I. (2012, Desember). Komunikasi Dalam Organisasi Perusahaan. Diakses pada bulan Desember Rabu, 11, 2013, from http://mudzakiriqbal.blogspot.com/2012/12/komunikasi-dalam-organisasi-perusahaan.html
Pratama, A. (2013, Oktober Jumat, 18). Komunikasi Dalam Organisasi. Diakses pada tanggal Rabu Desember 11, 2013, meluli situs http://andreprat.blogspot.com/2013/10/makalah-komunikasi-dalam-organisasi.html
Anonim. (Februari, 2010). Teori Komunikasi Organisasi. Diakses pada tanggal Rabu Desember 11, 2013, meluli situs http://chueycapone.wordpress.com/teori-komunikasi-organisasi/

Referensi Buku:
Rubin And Piele Que Kommas Fisip UNS. (2000). Communication Research: Strategies and Sourches (5th ed.). USA: Wadsworth.








Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
Tambah Yuk
Widget by IB | Template Design

Artikel Terkait:

Widget by:IB | Template Design

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mengenai Saya

Hidup dengan NILAI lebih
Lihat profil lengkapku

Daftar Blog Saya

Pengikut

© 2009 Free Blogger Template powered by Blogger.com | Designed by Amatullah |Template Design